Wednesday, May 27, 2009

Nyeblok


Setelah beberapa hari tandur, bibit yang ditanam tos mulai Lilir(tumbuh). Bibit yang sudah lilir biasanya di barengi dengan tumbuhnya jukut (rumput). Dimulailah proses ngarambet pertama (menyiangi jukut)sebelum dilakukan pemupukan. Ngarambet di daerah uing ada yang diupahkan ke buruh tani dengan upah sekitar Rp 20.000 per petak sawah, ada juga yang diserahkan ke penyeblok. Penyeblok adalah buruh tani yang melakukan ngarambet sawah tapi ngak dibayar upahnya secara langsung.

Penyeblok menerima upah nanti ketika panen berupa gabah. Penyeblok mendapatkan gabah 1/2 dari pendapatan orang yang memotong padi. MIsal si A ikut memotong padi disawah yang diceblok oleh penyeblok.Si A mendapat hasil memotongnya sebanyak 60 Kg maka memperoleh upah 10 Kg. Si penyeblok mendapatkan hasil 5 Kg. Yang di bawa pulang oleh si A sebesar 5 Kg. Jadi klo satu petak menghasilkan 300 Kg maka 300/6/2=25 Kg.

Rata-rata di daerah uing menerapkan sistem ceblok dalam hal ngarambet. Soalnya lebih menguntungkan kedua belah pihak baik buruh maupun pemilik sawah. Dari pihak pemilik sawah diuntungkan dengan sawahnya yang lebih terawat, sedangkan dari pihak buruh memperoleh upah yang lebih besar dengan catatan hasil sawah yang dicebloknya bagus.
simbiosis mutualisme (klo ngak salah)